Hari Raya Nyepi Momentum Menjadikan Agama Sumber Inspirasi
Kabintaljarahdam IX/Udayana Letnan Kolonel Inf I Gusti Ngurah Wilantara, SE., M.A.P.,menyampaikan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944. Ia berpesan tentang pentingnya menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dalam sambutannya pada Acara Dharma Shanti Nyepi 1944 Caka – Bintaldam IX/Udayana, bertempat di .Aula Bintaldam IX/Udayana. (Senin, 14/03).
Peringatan Hari Raya Nyepi kali ini mengusung tema 'Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh'. Menurut Kabintaljarah, perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1944 ini menjadi momentum mengimplementasikan ajaran Tat Twam Asi yang bermakna Aku adalah Engkau.
"Ajaran ini harus menginspirasi untuk saling menghormati, saling rukun, dan bertoleransi. Dengan inspirasi ajaran Tat Twam Asi sudah sepatutnya umat Hindu memperlakukan orang lain apa pun agama, suku, dan kelas sosialnya secara adil tanpa ada diskriminasi," ujarnya.
Ia menilai ajaran Tat Twam Asi menjadi salah satu inti moderasi beragama, yang menjadi acuan kehidupan bermasyarakat di seluruh Indonesia.
Kabintaljarah menekankan inti dari perayaan Nyepi adalah menyepikan diri. Umat Hindu diajak mengendalikan diri dengan empat cara, yaitu Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, Amati Lelanguan, yang dikenal dengan Catur Brata. Ia mengatakan pelaksanaan Catur Brata penyepian merupakan kesempatan bagi umat Hindu melakukan renungan suci dan intropeksi diri secara mendalam. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi lebih baik dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. "Sehingga, umat Hindu bisa menemukan cahaya teduh diri dan menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara," ujarnya.
Dengan memaknai Hari Raya Nyepi, Letkol Wilantara percaya umat Hindu akan lebih berkontribusi dan berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan dan memelihara kerukunan. Serta, membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang cinta damai. "Seluruh umat Hindu dapat menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai perekat persatuan dan persaudaraan antar sesama anak bangsa," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar