Misa Jumat Pertama : Tuhan Kasihanilah Kami
Gereja Immanuel-Denpasar. Bertepatan pada hari Jumat, 4 Maret 2022.Pukul 11.00 Wita, Bintaljarahdam IX/Udayana menyelenggarakan Misa Jumat Pertama bagi anggota Kodam IX/Udayana yang beragama Katolik se-Garnizun Denpasar, berjumlah 55 orang dari perwakilan satuan-satuan yang telah ditunjuk. Dalam pesannya, Kabintaljarahdam IX/Udayana, Letkol Inf IGN Wilantara, S.E., M.AP, menegaskan kepada para peserta Misa untuk mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir dan menimba kekuatan rohani di dalamnya sebagai bekal kehidupan dan penopang semangat dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai Prajurit dan PNS Kodam IX/Udayana. Serta selalu menerapkan protocol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan Misa.
Sementara itu, Misa Jumat Pertama dipimpin oleh RD Thomas Almasan, sebagai Pastor yang selalu melayani di Gereja Immanuel Denpasar dan ditugaskan oleh Keuskupan Denpasar untuk melayani iman umat yang ada di lingkungan militer di wilayah Denpasar. Misa Jumat Pertama merupakan bentuk penghormatan atau devosi kepada Hati Kudus Yesus. Hati Kudus Yesus melambangkan kasih-Nya yang rela menebus dosa manusia. Kasih kepada Yesus Kristus mendasari devosi umat Katolik kepada Hati Kudus Yesus. Devosi ini merupakan ekspresi syukur umat atas kasih Yesus kepada manusia. Hari Jumat pertama dihayati dengan mempersembahkan hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kepada Yesus Kristus” demikian RD. Thomas dalam pengantar pembukaan Misa.
Dalam khotbahnya, RD. Thomas mengingatkan bahwa saat ini umat Katolik memasuki masa Prapaskah, yang ditandai dengan pantang dan puasa. Kita berpuasa bukan hanya karena hal itu merupakan perintah agama kita, tetapi karena kita sungguh sadar bahwa alasan kita berpuasa adalah karena kita mau mengasihi Allah. Puasa menjadi salah satu bentuk cara kita memperlihatkan kasih kita kepada Yesus. Para murid amat berdukacita, ketika Yesus wafat. Mereka berdukacita karena merasaamat kehilangan guru mereka. Saat berdukacita, mereka larut dalam berbagai kenangan dan pengalaman akan hidup mereka bersama TuhanYesus. Saat berdukacita, mereka tidak berselera makan dan minum. Marilah kita juga memaknai masa pantang dan puasa kita sebagai kesempatan untuk menunjukkan bakti dan cinta kita kepada Tuhan Yesus.
Komentar
Posting Komentar