Kodam IX/Udayana Matur Piuning di Pura Mengening
Dalam tradisi agama Hindu, matur piuning dilaksanakan di tempat suci seperti Pura, dan lainnya. Matur piuning, dilaksanakan sebagai suatu upacara memohon restu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan Para Batara atau leluhur agar diberi keselamatan. Kodam IX/Udayana melaksanakan Matur piuning pada Rabu (18/5), dalam rangka HUT ke-65 Kodam IX/Udayana, yang jatuh pada tanggal 27 Mei 2022 mendatang.
Dilaksanakannya matur piuning ini adalah agar rangkaian kegiatan HUT ke-65 Kodam IX/Udayana yang akan dilaksanakan mendapatkan, kelancaran, keselamatan dan kesuksesan. “Untuk itu, kita harus menghadap dan memberitahukan (matur piuning) kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa bahwa kita akan melaksanalan kegiatan, matur piuning juga bermakna sebagai simbol akan dimulainya suatu acara, sebab dilaksanakan sebelum acara atau kegiatan” tutur Kabintaljarahdam IX/Udayana Kolonel Inf I Gusti Ngurah Wilantara, SE., M.A.P.
Kegiatan matur piuning ini dilaksanakan di Pura Mengening, tempat dimana, dalam Prasasti Pandak Badung bertahun 1071 M, yang dikeluarkan oleh Raja Anak Wungsu (putra bungsu Raja Udayana), terbaca bagian yang berbunyi “….paduka haji anak wungsu nirakalih bhatari lumah i burwan, bhatara lumah i banuwka….”, artinya ……paduka Raja Anak Wungsu (putra) baginda berdua (suami-istri), Permaisuri Sang Ratu Gunapriyadharmapatni didharmakan di Buruan (Pura Bukit Dharma Durga Kutri – Blahbatuh, Gianyar), Raja Udayana didharmakan di Banyuwka (Pura Mengening) ini. “Oleh karena itu di tempat suci ini, prajurit Kodam IX/Udayana bersimpuh, berdoa memohon restu agar Prajurit Kodam IX/Udayana senantiasa mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kepemimpinan Sang Tokoh Raja Udayana yang bergelar Sri Dharma Udayana Warmadewa dengan kualitas kepribadian yang sedemikian istimewa sehingga dianggap sebagai manusia unggul dan memiliki kekuatan kodrati” papar Kabintal.
Pangdam IX/Udayana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Pamen Ahli Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Lingkungan Hidup Kolonel Inf Anak Agung Ngurah Krisna mengatakan bahwa hal inilah yang menjiwai dan mendasari prajurit Kodam IX/Udayana dalam pengabdiannya kepada Negara dan bangsa Indonesia. “Udayana” memberikan motivasi, militansi dan ciri khusus dasar kepemimpinan bagi prajurit Kodam IX/Udayana : kerelaan berkorban, kesadaran terhadap wilayah yang harus tetap berdiri kokoh karena itulah prajurit itu ada. Dalam dinamika pengabdiannya, prajurit Kodam IX/Udayana dilengkapi dengan berbagai perangkat kendali moral dan psikologis yang menyatu dalam kejatidiriannya, yaitu : Sumpah Prajurit, Sapta Marga, Delapan Wajib TNI. Prajurit Kodam IX/Udayana sadar betul bahwa ia lahir dari rakyat, tumbuh, berkembang, dan berjuang di tengah-tengah rakyat, sehingga apapun tidak akan pernah dilaksanakan dengan tuntas dan sempurna, tanpa didukung oleh rakyat sebagai kekuatan potensial terbesar yang dimiliki Negara.
Dengan nama Udayana, acuan Kodam IX/Udayana dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyat, sebagai stimulator dalam pembangunan dengan cara berpikir praktis, pragmatis, efisien-efektif, kritis dan modern sangat mendorong dalam kelancaran pembangunan.
Komentar
Posting Komentar